SELAMAT JALAN PAK ABID
Sabtu pagi itu, 1 Juli 2023, ia masih mengirim beberapa pesan WhatApp. Di antaranya berisi pendelegasian kerja. Karena Ahad dan Senin dia akan berada di Bandung. Selasa menghadiri pengukuhan doctor sahabatnya dan selanjutnya Rabu sampai Ahad dia akan ada di Malaysia.
Rupanya Allah tak membiarkannya terus bergelut dengan kerja. Ahad 2 Juli, dini hari, Allah memanggilnya. Mengajaknya kembali ke pangkuan-Nya, meninggalkan semua agenda yang telah disusunnya.
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Berita pun tersebar di banyak pesan seluler. Dr. KH. M Abid Marzuki, M.Ed meninggal dunia. Duka menggema. Tangis pun tumpah di Islamic Centre Bekasi. “Kami kehilangan ketua pengurus yang juga lebih berperan sebagai guru,” kata H. Wikanda Darmawijaya.
Pak Abid, begitu kami memanggilnya disemayamkan di pemakaman keluarga besar KH Noer Alie di Pondok Attaqwa Putri. Berjajar di antara makam-makam para ulama. Seperti makam KH Noer Alie, KH Amien Noer, KH Nurul Anwar, KH Muhyiddin, KH Marzuki dll. Seluruh civitas Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie pun hanya bisa mengucap; Selamat jalan Pak Abid.
Dr. KH M. Abid Marzuki adalah ketua Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie – Islamic Centre Bekasi. Di Yayasan Attaqwa dia menjabat Anggota Pembina, sementara di STAI Attaqwa Pak Abid adalah ketuanya.
Di STAI Attaqwa Pak Abid sedang mem-push meningkatkan status STAI menjadi Institute sedangkan di Islamic Centre sedang menggenjot menjadikan lembaga peradaban ini menjadi rumah besarnya umat Islam.
Satu hal lagi yang sedang menjadi focus perhatian Pak Abid adalah perjuangan menghidupkan kembali Sobat tande, jargon peradaban dan narasi kesetaraan orang Bekasi. Bersama beberapa tokoh lintas Agama, pak Abid ingin melihat orang Bekasi bisa harmoni di tengah perbedaan.
Selain di Islamic Centre dan di Attaqwa Pak Abid adalah Ketua Dewan Adat BKMB, dosen di Unisma, pengawas di Koperasi Islamic Centre. Di kalangan alumni PM Gontor, Pak Abid dituakan.
Perhatiannya pada dunia Pendidikan dan urusan sosial keummatan membuat pak Abid seakan tidak pernah punya waktu untuk berhenti. Ia terus bergerak dan bergerak sampai akhirnya Alloh mengistirahatkannya.
Kini semua kisah itu lepas. Pak Abid telah dipilih oleh Allah untuk melepas semua kesibukan duniawi. Ia dijemput dalam jiwa yang tenang, Pak Abid melemparkan senyum meninggalkan semua ceritanya. (aminidris)