PKMS Support Islamic Centre Bekasi

PKMS Support Islamic Centre Bekasi

Pusat Kajian Manajemen Strategis (PKMS) mensupport kegiatan dalam memakmurkan Islamic Centre Bekasi. Hal itu disampaikan PKMS saat melalui audiensi dengan H. Ahmad Syaikhu, Ketua Dewan Pembina Islamic Center Bekasi, Jumat, 24 Januari 2025.

ā€œKami pingin support. Kami ingin Islamic Center maju kegiatannya,ā€ kata H. Siswadi, sesepuh PKMS.

Audiensi ini dilakukan setelah PKMS tahu Ustadz Ahmad Syaikhu dipilih mengemban amanah menjadi Ketua Dewan Pembina Islamic Centre. ā€œKami mensupport agar Islamic bisa lebih makmur. Dan bisa menjadi pusat kegiatan umat Islam,ā€ kata H. Siswadi.

Disebutkan, support ini disampaikan di awal begitu tahu Presiden PKS menjadi dewan pembina. Dengan masuknya Syaikhur diharapkan ada energi baru guna menyiarkan islamic di tengah umat islam.

ā€œKami ingin tahu dan kemudian nanti sisi apa yang bisa kita bantu dalam rangka memakmurkan islamic,ā€ katanya.

H. Ahmad Syaikhu, Ketua Dewan Pembinan Yayasan Nurul Islam Islamic Centre, mengatakan sangat berterima kasih atas kunjungan sekaligus masukan terhadap islamic centre.

ā€œTerima kasih atas supportnya. Semoga Allah akan selalu membersamai kita dalam mengemban amanah ini,ā€ katanya.

Syaikhu menyebut ada harapan kuat untuk menjadikan Islamic Center menjadi Kampung Surga. Semua umat Islam akan senang di dalamnya. Termasuk bisa membuat senang bagi seluruh umat yang ada.

Banyak keinginan dan harapan yang bisa dilakukan sehingga Islamic Centre bisa lebih baik. Potensi yang ada akan dikerahkan sehingga bisa berdaya guna. Baik dhohir maupun batin.

Seperti, saat ini, yang kelihatan nyata terkait mangkraknya pembangunan masjid Nurul Islam Islamic Centre. Hal ini menjadikan keprihatinan dan akan diharapkan segera ada solusinya.

Sementara, H Amin Idris, Sekretaris Yayasan, mengatakan hal ini menjadi momen yang baik sehingga ada energi baru untuk membangun Islamic Centre Bekasi menjadi rumah besar umat Islam.

Sumber: https://bekasiguide.com/2025/01/24/pkms-support-islamic-centre-bekasi/

Mudzakarah & Silaturrahmi Para Khatib Jum’at Masjid Nurul Islam – Islamic Centre Bekasi

Dokumentasi Kegiatan Mudzakarah & Silaturrahmi Para Khatib Jum’at Masjid Nurul Islam – Islamic Centre Bekasi serta Pimpinan ormas – ormas Islam di Bekasi pada Rabu (15/01/2025).

Kegiatan ini diisi berdiskusi dengan pemateri Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim (Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional).

Instagram : @islamiccentrebekasi
Facebook : Islamic Centre KH. Noer Alie
Twitter : @islamicbks
Website : www.islamiccentrebekasi.or.id
Youtube : Islamic Centre KH. Noer Alie

Pengajian Ibu – Ibu Islamic Centre Bekasi (PIIICB) sekaligus perkenalan Ketua Pembina baru Yayasan Nurul Islam KH. Noer Alie Bekasi

Dokumentasi kegiatan kajian bulanan Pengajian Ibu – Ibu Islamic Centre Bekasi (PIIICB) sekaligus perkenalan Ketua Pembina baru Yayasan Nurul Islam KH. Noer Alie Bekasi Bapak H. Ahmad Syaikhu di Bekasi pada Rabu (15/01/2025).

Bapak H. Ahmad Syaikhu terpilih menggantikan Bapak H. Wikanda Darmawijaya melalui kesepakatan para anggota Pembina Yayasan Nurul Islam KH. Noer Alie Bekasi.

Ketua Pengurus Islamic Centre Dr. H. Heri Suko Martono, MBA berharap agar kedepannya dapat bersinergi dengan Ketua Pembina dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi dari para Pendiri Islamic Centre.

Sementara, Bapak H. Ahmad Syaikhu mengatakan ini menjadi amanah dan sekaligus kesempatan untuk lebih memakmurkan Islamic Centre. Kegiatan keagamaan diupayakan akan menjadi lebih bergairah.

Instagram : @islamiccentrebekasi
Facebook : Islamic Centre KH. Noer Alie
Twitter : @islamicbks
Website : www.islamiccentrebekasi.or.id
Youtube : Islamic Centre KH. Noer Alie

Rapat Program Kerja Tahun 2025 Yayasan Nurul Islam KH. Noer Alie – Islamic Centre Bekasi

Yayasan Nurul Islam KH. Noer Alie – Islamic Centre Bekasi telah melaksanakan kegiatan Rapat Program Kerja Tahun 2025 yang diikuti seluruh pengurus Yayasan. Bekasi(17/12/24)

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan oleh Ketua Pembina Yayasan Bapak H. Wikanda Darmawijaya menekankan pentingnya evaluasi dan perencanaan yang matang untuk mencapai visi dan misi yayasan.

Dan juga Ketua Pengurus Yayasan Bapak Dr. H. Heri Suko Martono., SE., MBA meminta agar program kerja yayasan disusun dengan pendekatan yang tidak terlalu kaku, melainkan lebih fleksibel agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan yang ada.

Semoga seluruh rencana yang telah disusun dapat berjalan dengan lancar dan membawa manfaat,

Instagram :Ā @islamiccentrebekasi
Facebook : Islamic Centre KH. Noer Alie
Twitter :Ā @islamicbks
Website : www.islamiccentrebekasi.or.id
Youtube : Islamic Centre KH. Noer AlieEditedĀ Ā·Ā 7wSee translation

Upacara Pengibaran Bendera HUT RI

#CatatanAminIdris

Tadi pagi adalah upacara pengibaran bendera HUT RI yang ke 31 kalinya di Islamic Centre sejak lembaga ini berdiri. Oleh pendirinya, pengibaran bendera 17 Agustusan di IC adalah sebuah kewajiban.

Adalah KH Noer Alie, Pahlawan Nasional pendiri Perguruan Attaqwa juga pendiri Islamic Centre. Baginya Pancasila sebagai ideologi sudah final.

Perdebatan tentang Pancasila bagi KH Noer Alie sudah final sejak tahun 1980-an ketika negara mencantumkannya sebagai atas tunggal. Maka sejak itu seluruh institusi yang dibawah naungannya mengikuti realitas politik saat itu.

Begitu juga di Islamic Centre. Sikap itu lebih “danta” lagi karena ada peran Suko Martono, Rusmin dan Wikanda. Ketiganya adalah tokoh militar yang bergabung bersama KH Noer Alie membangun Islamic Centre. Tak ada yang meragukan nasionalisme ketiga tokoh ini.

Maka, ketika tadi seluruh pengurus dan pegawai Yayasan menggelar upacara bendera memperingati HUT RI, teriakan komando hormat pada Merah Putih sungguh menggetarkan tanah Islamic.

“Kepada Sang Merah putih, hormaaaaat … “

Getar hormat itu menggebrak hati dan jiwa setiap orang. Seakan menjawab tudingan miring yang macem-macem tentang Islamic.

Tudingan yang mengatakan Islamic berideologi kekanan-kananan, tempat ngumpul kelompok radikalis, ekstrimis dan bahkan pernah dianggap sarang kelompok terorisme.

Rupanya baru ketauan belakangan ini, stigma-stigma jahat itu disematkan untuk membuka jalan kepentingan kapitalis yang mencari lahan strategis. Nyaris saja, Islamic kecolongan saat itu.

Kini pads momentum HUT RI ke 79, semua jurus dilakukan pengurus. Upaya spiritual terus dilakukan dengan jalan memanjatkan doa. Di majelis-majelis taklim, jamaah diajak untuk mendoakan Islamic centre agar pengurusnya bisa menemukan solusi pembangunan masjid yang sudah 12 tahun tertunda.

Bagi kami, doa itu senjata umat Islam.

Di setiap jumat, ketua Yayasan bersama pengurus melakukan safari jumat. Menjalin silaturrahmi dan mengajak masjid-masjid untuk tahu mengapa masjid Islamic tak kunjung rampung.

Di dalam, ikhtiar untuk melakukan komunikasi kepada para pejabat pemerintahan baik di pusat mau pun di Provinsi, khususnya pejabat Pemkot Beksi terus diintensipkan. Karena memang di sinilah sesungguhnya kunci pembangunan itu tersimpan.

“Semua ukhtiar ini untuk mengingatkan bahwa Islamic ini milik ummat, masjid ini untuk ummat, pengurus ingin meningkatkan manfaat Islamic agar bisa maksimal buat kesejahteraan ummat,” kata Heri Suko Martono ketua Pengurus Islamic Centre saat memberi sambutan milad.

Maka pada rangkaian HUT RI kali ini pengurus Yayasan hadir dalam setiap derap kegiatan kebangsaan ini. Pada rapat paripurna Dewan baik di Kota maupun di kabupaten Bekasi, pengurus mengutus wakilnya.

Soreharinya di tanggal 16, pengurus bersama seniman kota Bekasi menggelar puisi dan deklamasi kebangsaan. Sebuah perhelatan jiwa. Pada tgl 17 nya bendera Merah putih pun dikibarkan dari halaman upacara Islamic.

Merdekaaaaa …

Pekik suara itu keras menggelegar. Sama seperti banyak teriakan rakyat umumnya. Suara keras itu terdengar merindukan merdeka. Seperti juga Islamic Centre yang masih memperjuangkan kemerdekaannya.(*).

Islamic Centre Bekasi Memperingati Miladnya Yang Ke-31

#CatatanAminIdris

IslamicBekasi – Agustus tanggal 15 tahun 2024, Islamic Centre memperingati miladnya yang ke-31. Aneka kegiatan diadakan. Selain menggelar doa Syukur juga beberapa kegiatan lain mengiringinya.

Pada usianya yang ke-31 ini Islamic Centre Bekasi perlu mempertegas lagi sikapnya sebagai gerakan Islam yang moderat, Islam wasathiyah atau gerakan tengah.

Islam inilah yang disebut Ibnu Katsir sebagai ummatan wasatha, citra ideal umat terbaik (khair al-ummah). Definisi ini termaktub dalam QS Ali Imran ayat 110.

Islam wasathiyyah pada intinya bermakna sikap tengah di antara dua kubu ekstrem. Sebagai sikap adil dan proporsional, penuh keseimbangan antara dunia dan akhirat, keseimbangan antara kebutuhan fisik dan jiwa, keseimbangan akal dan hati, serta berada di posisi tengah antara neo-liberalisme (al-muā€™aththilah al-judud) dan neo-literalisme (al-zhahiriyyah al-judud).

Sikap moderat ini pula yang menjadi fondasi utama dibangunnya Islamic Centre Bekasi, di bawah panji panji persatuan (wihdah) dan persaudaraan (ukhuwah).

Para founding father Islamic, di antaranya KH Noer Alie dan H Suko Martono mencita-citakan, Islamic Centre ini menjadi tempat yang bisa membahagiakan semua umat manisia.

Karena itu, di tengah arus pemikiran dan gerakan Islam yang makin beragam dan syarat kepentingan, Islamic Centre perlu menunjukkan identitasnya sebagai gerakan Islam yang berbasis pada keseimbangan dan berada di posisi tengah, moderat atau washathy.

Dalam perjalan sejarahnya Islamic Centre pernah dituding sebagai gerakan yang terlalu keā€œkanan-kanananā€. Ada juga yang menuding sebagai tempat subur gerakan ekstrem dan kelompok radikal.

Bahkan saya pernah diperiksa penyidik densus 88 atas adanya laporan bahwa di Islamic pernah dipakai latihan ā€œperang-peranganā€ oleh orang yang kemudian ditangkap dan divonis sebagai kelompok radikal.

Tudingan-tudingan itu jelas tanpa dasar. Dipakai hanya untuk menyudutkan Islamic Centre. Dijadikan pembenaran untuk mengubah area Islamic ini menjadi comercial area. Islamic centrenya dipindahkan ke daerah pinggiran.

Di lahan Islamic ini pernah ada yang rencanakan akan dibangun hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran dan sebagainya. Gila, kan!

Memang, tantangan terberat Islamic Centre terjadi pada kurun 10 tahun terakhir ini. Di mana ada tekanan pihak luar mengintervensi Yayasan dengan menyodorkan nama nama orang titipan untuk dijadikan pembina Yayasan.

Beberapa tokoh dan ulama tergabung tim tujuh menorong dilakukannya perubahan Dewan Pembina. Skenario ini dipakai untuk mencoba mengambil alih Yayasan dengan menguasai formasi Dewan Pembina.

Untungnya, para tokoh dan ulama yang membawa missi itu lebih mencintai Islamic Centre ketimbang mengusung kepentingan infisible hand saat itu. Maka niat itu padam di tengah jalan. Alhamdulillah.

Kini, PR besar Yayasan selaku pengelola Islamic Centre adalah merampungkan pembangunan masjid. Tanpa dukungan dari Pemerintah kota Bekasi PR ini tidak akan bisa selesai secepatnya.

Mengapa demikian? Karena pembangunan di atas lahan milik pemerintah jelas memerlukan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan IMB. Beberapa donator besar mundur teratur karena Pembangunan masjid tidak dibekali legalitas itu.

Bahkan Ridwan Kamil saat masih menjabat Gubernur, yang berjanji akan menyelesaikan pembangunan masjid tiba-tiba hilang begitu saja. Dugaan sementara, RK mundur karena faktor legalitas ini.

Kini, pada miladnya yang ke-31, pengurus Yayasan terus berikhtiar mencari jalan. Dalam kesempatan audien, Pj. Walikota Raden Gani Muhamad, kami membicarakan persoalan ini. Menurutnya PKS, IMB dan retribusi semestunya bisa diselesaikan, tidak ada masalahnya berat. Begitu kata Pj Gani Muhammad.

Saya optimis di tangan Pj. Walikota Perjanjian Kerjasama ini bisa diselesaikan. Maka milad Islamic Centre yang ke-31 ini memiliki catatan sejarah awal berakhirnya masa kelam perjalan Islamic Centre Bekasi dan nama Pj Walikota Gani R Muhammad akan terukir indah dalam sejarah
Islamic Centre.

Selamat milad, Islamic Centre Bekasi.

Pengurus Islamic Centre Bekasi Silaturrahmi Ke Kantor Kemenag Kota Bekasi

ICEBE, Bekasi – Alharokah Barokah. Wattaani Halakah. Begitu Doktor KH Zamakhsari Abdul Majid, Wakil Ketua pengurus Islamic Centre Bekasi berkomentar saat bersilaturrahmi kepada Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Bekasi, H Sobirin, Kamis 21/09.

Maksudnya seorang muslim itu harus aktif, terus bergerak dan berkreasi serta berinovasi jika ingin hidupnya berkah. Sebaliknya sikap malas hanya akan melahirkan kesengsaraan.

Setidaknya ini yang dilakukan pengurus YNI saat ini. Dibawah kepemimpinan Dr. H. Heri Sukomartono dan wakilnya Dr. KH. Zamakhsari Abdul Majid, pengurus akan terus bergerak menggalang silaturrahmi ke seluruh komponen umat. Termsuk ke Kepala Kementrian Agama Kota Bekasi.

Beberapa hal muncul dalam percakapan itu. Antara lain, bagaimana masjid Nurul Islam Islamic Centre Bekasi bisa segera tuntas pembangunannya. Sobirin juga memberi banyak masukan kepada Islamic mulai soal Upaya menghidupkan kegiatan masjid sampai masalah-masalah kegiatan usaha yang sesuai.

Kepala Kemenag didamping Kasubbag TU, H. Abdul Syakur. Sementara KH Zamakhsyari didampingi Sekretaris Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie Islamic Centre Bekasi, Kabid Dakwah, Kabid usaha dan Ketua DKM. Pertemuan berlangsung penuh nuansa persaudaraan. (*)

Khitanan Massal Menjadi Bagian Kegiatan Milad Islamic Centre Bekasi

ICEBE, Bekasi – Islamic Centre Bekasi melaksanan kegiatan pelayanan kesehatan sosial yakni Khitanan Massal atau Sunatan Gratis yang masuk kedalam Rangkaian Acara Milad Islamic Centre Bekasi ke 30 tahun. Program sunatan tersebut bekerjasama dengan Yayasan Bhakti Syiar Islam dan RS. Bhakti Kartini. Sabtu(19/8/23)

Acara ini menjadi momentum penting bagi banyak keluarga dalam menjalankan tradisi sunatan serta sebagai momen berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Dalam kesempatan ini peserta yang mengikuti khitanan yaitu sebanyak 27 orang, selain itu juga peserta tidak hanya mendapatkan pelayanan khitanan gratis, mereka diberikan uang santunan dan alat – alat sekolah.

Festival Hadroh Meramaikan Rangkaian Kegiatan Milad Islamic Centre Bekasi Ke 30 Tahun

ICEBE, Bekasi – Dalam rangka Milad Islamic Centre Bekasi yang ke 30 tahun, Festival hadroh menjadi bagian dalam rangkaian kegiatan, Acara ini berlangsung di Gedung Aula Muzdalifah.Sabtu(19/8/2023)

Festival hadroh ini sangat antusias diikuti oleh 15 tim hadroh dari berbagai kalangan sekolah dan Pondok Pesantren.

Peserta Festival Hadroh harus mengikuti syarat dan ketentuan yang disiapkan oleh panitia dan dewan juri seperti vokal, durasi, dan kekompakan, dari penilaian itu dewan juri mendapatkan 3 peserta yang penilaian yang bagus dan berhasil mendapatkan juara diantaranya:

Juara 1 : Hadroh Sidrotul Muntaha mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 3.000.000
Juara 2 : Hadroh Syubbanul Khoir mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 2.000.000
Juara 3 : Hadroh Miftahul Qolby mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000